Lima Anggota Sindikat Judi Ditangkap Polisi Malaysia

Polisi Malaysia telah menangkap lima pria Indonesia dalam penggerebekan di sebuah rumah di Taman Ungku Tun Aminah.

Menurut Kapolsek Johor, Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay, para tersangka berusia antara 21 dan 29 tahun itu bertindak sebagai operator isi ulang pulsa dan penarikan pulsa judi online.

Investigasi mengungkapkan orang-orang itu adalah anggota sindikat judi online 24 jam yang telah beroperasi sejak Maret 2021.

Kapolres menyebutkan, penggerebekan tersebut merupakan hasil dari informasi publik, yang dilanjutkan dengan pengumpulan intelijen selama sebulan yang dilakukan oleh polisi.

Informasi yang dikumpulkan menunjukkan bahwa lokasi yang digerebek digunakan sebagai pusat perjudian online, yang menawarkan perjudian online melalui tiga situs web.

Investigasi menunjukkan bahwa transaksi dilakukan melalui perbankan online dari rekening bank lokal yang kini telah diidentifikasi.

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan para tersangka telah memasuki negara itu menggunakan kartu kunjungan sosial sebelum pandemi Covid-19 dimulai pada 2019. Paspor semua tersangka diyakini dipegang oleh agen sindikat.

Ayob Khan menjelaskan para tersangka bekerja secara sukarela karena gaji yang ditawarkan menggiurkan dan menambahkan: “Semua tersangka yang ditangkap dibayar antara RM2.000 ($474) dan RM3.000 per bulan, selain menerima komisi dari RM500 hingga RM800 berdasarkan pekerjaan mereka masing-masing. keuntungan bulanan.”

Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita tiga laptop, satu tablet, 15 ponsel berbagai merek, empat modem nirkabel, dan satu set kunci rumah.

Khan berkata: “Sindikat ini menargetkan pelanggan lokal dengan nilai koleksi antara RM3.000 hingga RM10.000 sehari. Jika dihitung rata-rata sejak Maret, keuntungan sindikat itu bernilai jutaan ringgit.”

Kelima tersangka telah ditahan selama empat hari dan kasus tersebut saat ini sedang diselidiki berdasarkan Bagian 4 dari Undang-Undang Rumah Perjudian Terbuka 1953.